Jumat, 11 September 2009

Aksi Damai Peringatan Tragedi WTC di Kedubes AS

akarta (ANTARA News) - Aksi damai untuk memperingati Tragedi World Trade Center (WTC) yang terjadi di New York pada 11 September 2001 akan dilakukan di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya di Jakarta, Jumat pagi, aksi damai tersebut digelar oleh kelompok yang menamakan dirinya Tim Doa Syafaat Peduli Bangsa.

Aksi damai tersebut direncanakan terjadi dari pukul 10:00 WIB hingga pukul 11:00 WIB.

Selain aksi damai peringatan Tragedi WTC, TMC juga mencatat tentang rencana unjuk rasa di depan Kantor DPP Partai Golkar di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, pada sekitar pukul 14:00 WIB.

Massa yang akan berunjuk rasa tersebut adalah kelompok Komite Solidaritas untuk Korban Lumpur Lapindo.

Mereka dalam melaksanakan aksi demonstrasinya akan ditemani oleh perwakilan dari LSM Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI).

Sebelumnya, sebanyak 18 orang perwakilan korban luapan lumpur di daerah eksplorasi PT Lapindo Brantas, Inc. di Sidoarjo, Jawa Timur, menemui keluarga Bakrie--salah satu pemegang saham perusahaan tersebut-- di Jakarta, Minggu (6/9).

Perwakilan warga yang rata-rata sudah mendapatkan ganti rugi dan bisa menempati tempat tinggal baru di Kahuripan Nirwana Village (KNV), Desa Jati, Kabupaten Sidoarjo itu menyampaikan apresiasi terhadap komitmen keluarga Bakrie dalam menyelesaikan pembayaran ganti rugi bagi korban lumpur.

DPRD Diminta Perjuangkan Hak Rakyat

Setelah dilantik, 30 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Siantar, diminta benar-benar menjadi wakil rakyat yang memperjungkan hak-hak rakyat.

Mahasiswa Unversitas Simalungun (USI) Pematangsiantar, Pandapotan Sinaga kepada METRO mengatakan, DPRD adalah instansi pemerintah yang merupakan perpanjangan tangan masyarakat.

"Mereka ada karena masyarakat. Keberadaannya, yakni sebagai penerima aspirasi dan melanjutkan aspirasi. Intinya, tugas DPRD melaksanakan permintaan masyarakat," ujarnya.

Dijelaskannya, DPRD sebelumnya terbalik dengan apa yang dimintakan masyarakat. Lebih banyak memikirkan kepentingan pribadi daripada kepentingan rakyat, memuluskan dan melanggengkan kepentingan pribadi, kelompok, partai atau atasan. "Itu yang terjadi selama ini dan kalau tidak bersaing di soal perpolitikan," katanya.

Sementara, Juanda warga Jalan Sisingamaraja juga menyesalkan apabila DPRD terlantik tidak benar-benar menjadi wakil rakyat. "Itu sangat saya kesalkan, kebanyakan mereka serius dianggaran. Memikirkan isi perut saja," katanya.

Maka, diminta anggota DPRD yang dilantik ke depan dapat bertindak sesuai dengan apa yang dimintakan masyarakat.

Hal senada disampaikan mahasiswa Multikom, Darma Sitinjak. Di mana, dengan tegas meminta anggota DPRD bisa menjadi objek pengaduan masyarakat yang dapat diandalkan sebagai kontrol social.

Sabtu, 29 Agustus 2009

Bentuk Surat Suara Rawan Terjadi Centang

Bentuk Surat Suara Rawan Terjadi Centang Terbalik

Semarang, 18/6 (ANTARA) - Surat suara yang memuat gambar pasangan calon presiden dan calon wakil presiden pada Pemilu Presiden 2009 yang hanya satu muka, rawan terjadi centang terbalik.

"Jika pemilih tidak membuka surat suara secara keseluruhan, bisa saja pemilih mencentang secara terbalik," kata anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah, Andreas Pandiangan seusai acara diskusi bertema Pemilu Amburadul Siapa Yang Bertanggung Jawab yang diselenggarakan Forum Nol Koma di Semarang, Kamis.

Andreas menjelaskan, pemberian tanda centang secara terbalik dalam Peraturan KPU Nomor 29 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara menyebutkan tanda tersebut tidak sah.

Oleh karena itu, lanjut Andreas, KPU mengimbau agar pemilih saat di bilik suara membuka surat suara secara keseluruhan agar tidak salah memberikan tanda centang.

Lebar surat suara Pilpres 2009 yang mencantumkan tiga pasangan capres dan cawapres sebagai peserta yakni Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto, tidak selebar surat suara pada Pimilu Legislatif 2009.

Tidak rumitnya surat suara Pilpres 2009 tersebut menjadikan lebar surat suara lebih kecil sehingga mudah untuk dibuka keseluruhan pada bilik suara oleh pemilih.

Kekhawatiran tidak sahnya surat suara tersebut, tambah Andreas, tidak terjadi pada Pilpres 2004 karena surat suaranya terdiri dua muka.

"Ini persoalan teknis, namun dalam aturan centang terbalik tidak sah," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Andreas, persoalan tersebut perlu diketahui oleh seluruh pemilih melalui sosialisasi yang dilakukan oleh pihak penyelenggara pemilu.

Andreas juga mengingatkan para pemilih agar memberikan satu tanda centang saja pada surat suara.

"Tidak boleh memberikan tanda centang pada masing-masing gambar capres dan cawapresnya. Cukup satu tanda pada gambar capres atau cawapres saja," demikian Andreas Pandiangan.

Kamis, 11 Juni 2009

LUAR BIASA..............


Puji Tuhan, walaupun dalam keadaan duka, setitik kebahagiaan juga terpetik.
Betapa tidak dalam pertemuan dukacita atas meninggalnya anak ke 3 nya,kami justru dapat mengenal dan bertemu adek bungsu dari Ompung Saut, yakni Namboru Pardede, yang sekian puluh tahun tidak pernah bersua dengan keluarga. Di usai nya yang senja, sang Namboru ini masih saja menyiratkan garis-garis kecantikannya di usia muda

Sabtu, 23 Mei 2009

Sekilas Tayang

PERTEMUAN BULANAN OMPUNG SAUT

HARAP HADIR DALAM PERTEMUAN/ ARISAN KELUARGA OMPUNG SAUT PADA TANGGAL 24 MEI 2009
DI JALAN KAMPAR JAKARTA PUSAT

BERJUANG MERAIH PENGHARAPAN (Roma 8:18)

Setiap orang pasti mempunyai pengharapan tersendiri. Pengharapan itu biasanya berupa suatu cita-cita supaya keadaan hidup kelak yang lebih baik. Jika anda sebagai orang tua, pasti berharap agar kelak anak-anak anda bisa menjadi orang yang berguna. Anda biasanya tidak akan segan-segan membayar mahal untuk menyekolahkan mereka di sekolah yang paling favorit baik di Indonesia maupun luar negeri. Anda memberikannya les bahasa Inggris, Piano, Mandarin dan segala les sampai kadang-kadang anak anda itu tidak ada waktu untuk bermain. Tujuannya agar mereka lebih baik dari hari ini, paling sedikit lebih baik dari kedua orang tuanya. Jikalau hari ini anda sebagai orang muda, maka pengharapan anda lain lagi, anda mungkin berharap menjadi orang yang kaya-raya dan bahagia, lalu andapun mulai kuliah dengan baik, kemudian mencari pekerjaan yang terbaik, cari isteri yang cantik, melahirkan anak-anak yang cerdas Sdan sebagainya.

Minggu, 10 Mei 2009

Menjadi berkat : (Olin & Vito Telah Sembuh)

Di tengah lilitan berbagai masalah hidup, banyak orang yang kehilangan pengharapan. Akibatnya ada yang terjerumus pergaulan bebas, obat-obatan, atau kejahatan lain. Bagaimana sikap kita seharusnya terhadap mereka?
Teks Alkitab memperlihatkan begitu banyak orang yang datang menemui Yesus, ketika Ia datang kembali ke kota mereka (1; lih. 1:21). Mereka ingin mendengar pengajaran-Nya yang penuh kuasa. Mereka juga ingin melihat Dia melakukan mukjizat (1:22, 27). Bagaimana respons Yesus? Ia memberitakan Injil kepada mereka (2).
Tiba-tiba ada gangguan. Empat orang datang menggotong seorang yang lumpuh (3). Mereka mengharapkan Yesus menyembuhkan teman mereka. Namun kerumunan orang menghalangi mereka. Menyerah?
Jangan. Yesus sudah di depan mata! Bila si lumpuh bisa dihadirkan di depan Yesus, tentu ia akan disembuhkan. Lalu bagaimana caranya? Dengan semangat pantang menyerah, mereka naik ke atap rumah dan membongkar (4). Berhasilkah usaha mereka? Ya. Si lumpuh diturunkan di depan Yesus. Iman kawan-kawan si lumpuh menye-babkan Yesus merespons lebih dari yang mereka harapkan. Ia bukan hanya menyembuhkan si lumpuh (11), melainkan juga mengampuni dosanya.
Iman keempat orang itu sungguh luar biasa. Bukan hanya percaya secara pasif, tetapi ada tindakan aktif yang menyatakan keyakinan mereka pada kuasa Yesus dalam menyembuhkan penyakit. Iman mereka berperan besar dalam hidup si lumpuh sehingga dia dapat berjalan dan menikmati hidup dalam pengam-punan Tuhan.
Bagaimanakah peranan kita bagi hidup orang-orang di sekitar kita? Bagi ayah dan ibu yang sudah berusia lanjut, bagi tetangga yang membutuhkan perhatian, bagi rekan yang perlu pertolongan, dan seterusnya. Di awal tahun ini mari kita pikirkan suatu tindakan yang dapat menjadi berkat bagi mereka. Sesuatu yang memungkinkan mereka mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus.

Senin, 04 Mei 2009

Jubileum 100 Tahun Kapusin

Ribuan umat Gereja Katolik Paroki Santo Laurentius Siantar I Pematang Siantar merayakan Jubileum 100 tahun Ordo Kapusin berkarya di Indonesia, Minggu, 24 Juli lalu, Analisa memberitakan.

Sejalan dengan Jubileum itu juga dilakukan Pesta Syukuran (Panen) dan Pesta Pelindung Paroki Jalan Sibolga yang juga dihadiri Bupati Simalungun, Ir John Hugo Silalahi, Pastor H Harianja Kapisin Medan dan sejumlah Pastor Kapusin di Sumatera Utara.

Dalam kotbahnya, Pastor Cosmas Tumanggor mengatakan, Yesus selalu memberi hidup kepada manusia baik memelihara, merangsang dan mengembalikan hidup. Hidup tidak hanya soal fisik atau tubuh jasmani, tetapi hidup yang terganjal secara spritual dan frustasi secara psikis atau terpinggirkan secara sosial, maka Yesus hadir dan berjuang untuk semua.

Demikian pula Santo Fransiskus dan Santo Laurentius dari Brindisi dalam menjalankan misi misionaris. Dalam gereja dia dihormati sebagai gembala umat, pujangga dan pengkhotbah ulung dan menjadi kurban dalam konflik antar agama di Eropa.

Demikian pula kelompok Kapusin dari Negeri Belanda yang datang ke Indonesia di Kalimantan Barat pada tahun 1905 sebagai misionaris.

Sementara itu, Pastor Kepala Paroki Santu Laurentius Pematang Siantar, Pastor Thomas Saragih menjelaskan, kelompok Kapusin mendirikan stasi di Tanah Batak yakni pada tahun 1931 dan yang menjadi cikal bakal Paroki Santu Laurentius Pematang Siantar dengan demikian pada tahun depan (2006) genap 75 tahun. 9(baca Sejarah Perkembangan Gereja Katolik di Sumatera Uatara, sebagai Sumbangsih Terbesar dari Alm. A. Pandiangan)

Perayaan Jubileum 100 tahun Kapusin berkarya di Indonesia ini dirangkaikan dengan misa kudus yang diikuti ribuan umat Paroki Santu Laurentius dengan diiringi paduan suara dari Seminari Menengah Pematang Siantar.

Dalam kesempatan itu diselenggarakan juga lomba paduan suara, vokal grup dan lomba kuis.

BONA TAON OMPUNG SAUT JABODETABEK





Berbagai acara diselenggarakan untuk pembukaan taon yang penuh kasih, dalam keluarga besar Ompung Saut Pandiangan. Acara ini diselenggarakan pinompar ompung saut di jabodebatek

Minggu, 26 April 2009

Alumnus Undip Dominasi KPU


Radar Semarang
[ Selasa, 23 September 2008 ]
Alumnus Undip Dominasi KPU
SEMARANG-Setelah melakukan uji kelayakan dan kepatutan, Selasa (22/9) kemarin Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat akhirnya menetapkan lima nama sebagai anggota KPU Jateng periode 2008. Mereka berhasil menyisihkan lima nama lain yang diajukan KPU Jateng.

Kelima anggota KPU Jateng baru tersebut adalah incumbent Ida Budhiati, Andreas Pandiangan, Siti Malikhatun, Fajar Subhi, dan Nuswantoro Dwiwarno. Calon anggota yang terpilih akan diambil sumpah jabatannya pada Rabu (24/9) besok di kantor KPU, Wisma Maluku lantai 8 Kebon Kacang Raya 20 Jakarta.

Yang menarik, seperti pengurusan KPU sebelumnya, alumni Undip mendominasi kepengurusan baru. Tercatat Ida Budhiati, M.Fajar Subhi, Siti Malikhatun, Nuswantoro Dwiwarno. Keempatnya alumnus Fakultas Hukum Undip. Satu-satunya di luar Undip adalah Andreas Pandiangan yang justru bergelar sarjana ilmu sosial dan politik.

Kasubag Humas KPU Jateng Agus Suseno mengatakan, pelantikan mereka dibarengkan dengan pengambilan sumpah jabatan anggota KPU sembilan provinsi lainnya. Yakni Jabar, Jatim, NTB, NTT, Maluku, Kaltim, DIJ, Bali dan Sumut.

"Berdasarkan surat pemberitahuan dari KPU pusat No 297/Und/IX/2008 tertanggal 22 September 2008 pelantikan anggota KPU Jateng akan dilakukan di Jakarta, Rabu (24/9)," katanya kemarin

Sebelumnya, Tim Seleksi KPU Jateng mengajukan 10 nama calon ke KPU Pusat. Yakni, Achmad Junaidi S,Ag; Drs Andreas Pandiangan M.Si; Ir Didik Hayat Wiryadi; Hendra ST, Ida Budhiati SH, MH; Drs Joko J Prihatmoko MSi, M Fajar Subhi; AK Arif SH; Nuswantoro Dwiwarno SH MH; Siti Malikhatun SH M.Hum, dan Teguh Purnomo SH M.Hum.

Menurut Agus, usai dilantik mereka akan langsung bekerja menggantikan kepengurusan anggota KPU Jateng lama pimpinan Fitriyah.

Terpisah, Ida Budhiati saat dimintai komentar mengatakan, tugas berat sudah menanti anggota KPU Jateng yang baru. Di antaranya memperbaiki sistem kelembagaan dan meningkatkan kinerjanya agar lebih optimal dalam melaksanakan Pemilu 2009 dan Pilpres.

"Kami harus langsung bekerja dengan melakukan sosialisasi surat suara, membuat jadwal kampanye dan persiapan pemilu lainnya."

Sementara itu, jelang berakhirnya masa jabatan, lima anggota KPU Jateng yakni Fitriyah, Ida Budhiati, Slamet Sudjono, Hasyim Asya'ri, dan Ari Pradanawati, Senin (22/9) berpamitan dengan Gubernur Bibit Waluyo dan Sekda Pemprov Hadi Prabowo. (ric/isk)

Untunglah, bersamaan turunnya suku bunga deposito di awal

Si Pengembang yang Menggeliat Kembali

Keran KPR yang mulai mengucur, membuat aktivitas PT Ciputra Development terdengar lagi. Kelompok usaha ini semakin giat beriklan. Akankah Ciputra segera berjaya kembali? Akibat krisis ekonomi yang melanda negeri ini, sebagaimana kebanyakan pengusaha properti lainnya, Ciputra pun harus melewati masa krisis dengan kepahitan. Padahal, serangkaian langkah penghematan telah dilakukan. Grup Ciputa (GC), misalnya, terpaksa harus memangkas 7 ribu karyawannya, dan yang tersisa cuma sekitar 35%.

Lantas, semua departemen perencanaan di masing-masing anak perusahaan segera ditutup dan digantikan satu design center yang bertugas memberikan servis desain kepada seluruh proyek. Jenjang komando 9 tingkat pun dipotong menjadi 5. Akibatnya, banyak manajer kehilangan pekerjaan. Lebih pahit lagi: kantor pusat GC yang semula berada di Gedung Jaya, Thamrin, Jakarta Pusat, terpaksa pindah ke Jl. Satrio -- kompleks perkantoran milik GC. Paling tidak, dengan cara semacam itu, GC bisa menghemat Rp 4 miliar/tahun.

Sementara Harun dan tim keuangannya -- setelah susut menjadi 7 orang dan gajinya dipotong hingga 40% -- hengkang ke salah satu lantai Hotel Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Di tempat itu, mereka menyewa beberapa ruangan. Selebihnya, kabar yang menjadi rahasia umum: utang GC macet total.

Menurut Harun, para petinggi CD waktu itu sadar betul kondisi yang ada tidak bakalan berubah secepat yang dibayangkan. Soalnya, berlalunya krisis moneter yang belakangan bermetamorfosis menjadi krisis multidimensional sejatinya berada di luar kendali mereka. Celah yang masih terbuka hanyalah konsolidasi internal dan restrukturisasi perusahaan.

Maka, selain memangkas biaya operasional secara drastis, CD pun segera menerapkan strategi pemasaran baru: menjual kapling siap bangun. Kata Harun, selain CD kala itu hanya menyimpan sedikit stok rumah siap huni, perubahan strategi pemasaran ini juga dilakukan untuk membidik konsumen berkantong tebal. Maklumlah, mengharapkan KPR ibarat pungguk merindukan bulan. Adapun yang tersisa, ya itu tadi, pasar kalangan kelas menengah-atas. Mereka biasanya lebih suka membeli kapling karena dapat menentukan sendiri desain rumahnya.

Keuntungan lain menjual kapling tanah: berkurangnya biaya operasional. Masih menurut Harun, dengan menjual kapling siap bangun, CD cuma berkewajiban menyediakan infrastruktur seperti telepon, air, listrik dan jalan. Memang, ketimbang membangun rumah siap huni, biaya penyediaan infrastruktur relatif jauh lebih murah. Dalam perhitungan Harun, biaya yang dikeluarkan per m2-nya cuma Rp 90 ribu.

Sementara itu, bila membangun rumah siap huni, CD mesti siap menerima kenyataan jika harga bahan-bahan bangunan meningkat pesat. Besi, misalnya. Setelah kurs rupiah terhadap US$, harganya naik 60%. Sementara semen dan keramik, masing-masing meningkat menjadi 40% dan 30%. Jadi, "Tak ada alasan tidak menerapkan strategi itu," ujar Harun. Kebijakan itu berlaku di Jakarta dan di Surabaya.

Guna mendukung strategi di atas, program-program above the line juga tak luput dikoreksi. Hasilnya, dari monitoring yang dilakukan, para petinggi CD akhirnya berkesimpulan, mubazir bila beriklan gencar di masa krisis. "Seperti membunuh tikus dengan memakai bom," jelas Harun. Alhasil, pilihan kemudian jatuh pada penjualan langsung. Bahannya diolah dari database konsumen milik CD. Dan supaya lebih terarah, database diolah lewat pembentukan klub-klub penjualan, di Jakarta maupun Surabaya.

Namun, apa daya, meski harga kapling siap bangun belum dinaikkan dan tim pemasaran bekerja sekeras mungkin, toh strategi itu tidak langsung membuahkan hasil yang memuaskan. Lebih dari Tiga bulan, konsumen yang tertarik dengan ratusan hektare tanah matang milik CD yang dijual dalam bentuk kapling siap bangun -- dari total 1.800 har landbank (tanah mentah) CD yang tersebar di Jakarta dan Surabaya -- bisa dihitung dengan jari.

Kata Harun, petinggi CD lagi-lagi sadar para pemilik uang sesungguhnya lebih memilih mendepositokan uangnya ketimbang membeli kaping siap bangun. Maka, "Tahun 1998 adalah tahun yang paling sulit yang pernah dilalui CD," kenangnya. Masalahnya, uang yang masuk selama setahun cuma Rp 40 miliar.

Itulah nilai total hasil penjualan lima proyek perumahan di Jakarta dan Surabaya milik CD. Jelas, ketimbang tahun-tahun sebelumnya, saat kondisi ekonomi masih normal, kenyataan tersebut benar-benar menyakitkan. Sebelum krisis, dari satu proyek saja, CD bisa meraup uang sebanyak Rp 10 miliar/bulan. Artinya, angka Rp 40 miliar tersebut biasanya dicapai hanya dalam sebulan.
Yang lebih menyesakkan, menurut sumber SWA, Pak Ci ikut-ikutan menambah beban psikologis pasukannya. Hampir setiap hari CEO GC itu uring-uringan tanpa sebab yang jelas. Seingatnya,waktu itu Pak Ci jarang bertanya kepada anak buahnya bagaimana sebenarnya kondisi di lapangan. "Ia malah seperti tak habis-habisnya melakukan pressure kepada timnya," jelas si sumber.

Dan lucunya lagi, bahkan di luar dugaan banyak orang -- sang sumber sendiri kaget luar biasa -- Pak Ci sampai-sampai "menodong" seorang pemuka agama agar jemaat gerejanya membeli kapling siap bangun di salah satu proyek perumahan CD. "Benar-benar tidak masuk akal," ungkap sumber. Benarkah? "Bohong. Kalau stres, siapa yang tidak stres waktu itu," bantah Harun.

Untunglah, bersamaan turunnya suku bunga deposito di awal 1999, strategi itu mulai menampakkan hasil. Kecil memang, tapi, "Kami sudah mulai sibuk," ujar Harun. Ia menunjuk aktivitas penjualan kapling siap bangun, khususnya yang di Surabaya. "Di kota ini, penjualannya cukup bagus."

Sayang, Harun tak bersedia menyebutkan nilai transaksi di Kota Buaya. Yang jelas, tidak seperti di Jakarta, jumlah item kapling siap bangun yang ditawarkan CD di Surabaya lumayan variatif. Dari segi luas contohnya, 1.200-2.000 m2 dengan harga jual minimal: Rp 600 ribu/meter2. Selain itu, ada pula kapling golf -- posisinya berhadapan atau di sekitar lapangan golf. "Kapling jenis ini, sekalipun lebih mahal, tampak paling disukai," jelas Harun.

Bagaimana dengan Jakarta? Kendati kapling yang dijual hanya berukuran 200-500 m2, angka penjualannya tidak sebagus di Surabaya. Dan kapling yang disukai konsumen kebanyakan yang berukuran 400 m2 seharga Rp 225-500 ribu/m2. Menurut Harun, hal itu terjadi karena tingkat persaingan di Jakarta lebih ketat ketimbang di Surabaya. Soalnya, "Ada banyak proyek serupa di sini," ujarnya. Dan, yang lebih penting, kapling golf bukanlah hal yang istimewa bagi banyak konsumen metropolitan. "Jadi, penawaran kami sama seperti yang lain. Karena itu pula, bisa jadi konsumen mencari yang lebih murah."

Seperti yang sudah-sudah, tutur menantu Ciputra itu, kebutuhan konsumen di Jakarta sejatinya adalah rumah siap huni yang dilengkapi fasilitas KPR. Karena itu, bermodalkan pendapatan hasil penjualan kapling siap bangun plus tersedianya sarana KPR, CD pun mulai menggiatkan pembangunan rumah siap huni, di Citra Raya Tangerang, Citra Indah Jonggol, Citra Grand Cibubur ataupun Citra Cengkareng.

Bersamaan waktunya, CD pun kembali rajin beriklan. Namun, tidak seperti tiga tahun lalu, kini belanja iklannya diatur ketat. Indikator pertama yang dihitung sebelum mengeluarkan uang untuk berpromosi di berbagai media cetak adalah jumlah total hari libur dalam setiap bulan. Yang jelas, sebulan CD beriklan tak lebih dari tiga kali. "Bukan apa-apa. Kami hanya ingin iklan itu bisa efektif mencapai sasaran," katanya. Ia menambahkan, klub-klub penjualan yang dulu sempat dibentuk tetap diteruskan.

Hanya saja, lagi-lagi sayang, Harun mengaku tidak ingat persis jumlah uang yang masuk ke kocek CD setelah perusahaan properti yang dipimpinnya itu kembali rajin beriklan. Ia hanya mengatakan, "Cash flow kami cukup aman." Ditambah semakin membaiknya daya beli konsumen, Harun pun optimistis, CD dan GC bisa berkibar kembali. Namun, tentu saja, ia mengaku, "Tidak seperti dulu lagi."

*** TokohIndonesia DotCom (Ensiklopedi Tokoh Indonesia), Paulus Pandiangan, SWA 03/XVI/10-23 Februari 2000

'Seluruh properti Cito akan terjual tahun ini'


Kamis, 20/09/2007

Tawarkan suku bunga KPA 6,35% selama September
'Seluruh properti Cito akan terjual tahun ini'

SURABAYA: PT Lippo Karawaci berhasil menjual 82% dari 240 unit apartemen dan 85% dari 1.700 stan mal di proyek super blok City Tomorrow (Cito) Surabaya, sementara sisanya ditargetkan terjual seluruhnya akhir 2007.

Proyek super blok yang terdiri atas perkantoran, pusat perbelanjaan, hotel dan apartemen itu diharapkan beroperasi pada April 2008.

Paulina Puspasari, Marketing Manager Proyek Cito mengatakan optimistis dapat menjual semua stan mal dan apartemen, yang berada dalam proyek super blok di Surabaya itu akhir tahun ini.

"Harapannya semua stan dan apartemen dapat sold out akhir tahun [2007], kini dari 240 unit apartemen telah laku 82%, dan dari 1.700 stan mal telah terjual 85%," kata Puspasari kepada pers, kemarin.

Dia mengatakan khusus untuk pembeli apartemen hampir 75%-nya berasal dari Surabaya, sisanya dari Jakarta dan kota besar lainnya.

"Pembeli sebagai investor maupun sebagai end-user unit apartemen, kami perkirakan sama banyak," ungkapnya.

Keseluruhan proyek itu sendiri, lanjut Puspasari, kini telah memasuki tahap top - end off dan diharapkan pada bulan depan dapat dilakukan tahap penutupan atap (topping off).

"Proyek ini terus dikebut, dengan target April 2008 dapat beroperasi," ungkapnya.

KPA 6,35% Paulus Pandiangan, Public Relation Manager PT Lippo Karawaci mengatakan pihaknya akan terus mendorong proses penjualan stan maupun apartemen serta unit bisnis lainnya di proyek Cito.

Bahkan, lanjut dia, secara khusus pihaknya tengah meluncurkan skim kredit pemilikan apartemen (KPA) untuk kepemilikan apartemen di proyek Cito sebesar 6,35%. KPA tersebut ditawarkan selama September 2007.

Paulus mengatakan KPA yang diberikan manejemen pengelola Cito dijamin paling murah dibanding skim KPA sejenis yang diberikan di Surabaya.

"KPA di Cito dijamin paling murah, bahkan bisa dibandingkan dengan KPA sejenis di tempat lain," ungkap Paulus.

Kredit sejenis, lanjut dia, juga diberikan bagi masyarakat yang akan memiliki stan di mal Cito.

"Kredit sejenis [seperti KPA] dengan suku bunga sama [6,35%] juga ditawarkan bagi peminat stan mal di proyek Cito," tegasnya.

Menurut catatan Bisnis, proyek Cito hingga beberapa waktu lalu masih mendapat sorotan dari DPRD, terutama soalbelum terpenuhinya persyaratan pembangunan frontage road.

Namun hingga kini baik pemprov, pemkot Surabaya, maupun DPRD diketahui belum mengambil sikap terakhir menghadapi masalah tersebut. (MAJ/K21) (sandra.jobs@bisnis.co.id/surabaya@bisnis.co.id)